Senin, 07 April 2014

BAB XII Waristan Seorang Budak Yang di Merdekakan


بَابٌ فِى مِيْرَاثِ الْمَوْلَى الْأَسْفَلَ
Maulal Asfal adalah istilah untuk budak yang telah dimerdekakan, makna Aslinya: Kekasih yang lebih rendah. Kebalikannya Maulal Asfal adalah Maulal A’la, yaitu Majikan yang telah memerdekakan budak.
٢١٠٦- حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرِو بْنُ دِيْنَارٍ عَنْ عَوْسَجَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَجُلًا مَاتَ عَلَى عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ وَلَمْ يَدَعْ وَارِثًا إِلَّا عَبْدًا هُوَ أَعْتَقَهُ فَأَعْطَاهُ النَّبِيُّ مِيْرَاثَهُ.
قال أبو عيسى
(إمام الترمذى): هَذَا حَدِيْثٌ حَسَنٌ وَالْعَمَلُ عِنْدَ أَهْلِ الْعِلْمِ فِى هَذَا الْبَابِ: إِذَا مَاتَ الرَّجُلُ وَلَمْ يَتْرُكْ عَصَبَةً أَنَّ مِيْرَاثَهُ تُجْعَلُ فِى بَيْتِ مَالِ الْمُسْلِمِيْنَ. رواه الدارمى فى كتاب الفرائض. الألباني: ضعيف
Artinya: Ibni Abbas menjelaskan: pada zaman Nabi, ada seorang laki-laki yang mati namun tidak memiliki Ahli Warist, hanya saja dia memilki seorang budak yang telah ia merdekakan. Lalu Nabi SAW memberikan waristan laki-laki tersebut kepada bekas budaknya. HR Ad-Darimi fi Kitabil Faraidh
Hukum Aslinya: Seorang Bekas Budak, tidak mempunyai haq dari harta bekas majikannya. Tetapi oleh Nabi, karena Ia tidak memiliki Ahli Warist, maka harta nya laki-laki tersebut diberikan kepada bekas budak yang Ia telah merdekakan. Hadist ini hanya sebatas kebijakan Nabi, Bukan Hukum yang dapat diperaktekkan untuk saat ini. Seperti yang dikatakan Imam Tirmidzi: Hadist ini Hasan, dan adapun peraktek yang dilakukan oleh Ahli Ilmu, Ketika seseorang mati tidak mememiliki Ahli Warist, maka harta kembali (rod) ke Baitul Mal.
Hikmah: Sisa Harta itu rod/ kembali ke Baitul Mal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar