بَابُ مِيْرَاثِ الْعَصَبَةِ
حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ
بْنُ عَبْدِ الْعَظِيْمِ الْعَنْبَرِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ
أَنْبَأَنَا مَعْمَرٌ عَنِ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنِ بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ اقْسِمُوْا الْمَالَ
بَيْنَ أَهْلِ الْفَرَائِضِ عَلَى كِتَابِ اللهِ فَمَا تَرَكَتِ الْفَرَائِضُ
فَلِأَوْلَى رَجُلٍ ذَكَرٍ. رواه ابن ماجة فى كتاب الفرائض
Artinya: Nabi SAW
Bersabda: Membagilah Harta Waristan kepada semua Ahli Warist yang memiliki
bagian tertentu {contoh: 1/2, 1/3, 1/4, 1/6, 1/8, 2/3}, kemudian berikanlah
sisanya kepada Ahli Waris Laki-laki yang kedudukannya lebih dekat dari Mayit. HR Ibnu Majah fi Kitabil Faraidh
Penjelasan: Dari hadist diatas dapat disimpulkan, Seorang
Juru Hukum Faraidh dalam membagi waristan melalui 2 step. Pertama harta
diberikan terlebih dahulu kepada Ahli Warist Dzawil Furudh yaitu Ahli
Waris yang memiliki bagian tertentu, kemudian jika masih ada sisa harta
diberikan kepada Ahli Warist Ashobah.
Ahli Warist yang memiliki bagian tertentu memilik beberapa
istilah, diantaranya: Dzawil Furudh, atau Ashhabul Furudh, atau Ahlul Faraidh.
Pembagian mereka meliputi 1/2, 1/4, 1/3, 1/6, 1/8, dan 2/3.
Contoh Ahli waris Dzawil Furudh, antara lain:
1.
Bintun: Anak
Perempuan,
2.
Bintu Ibni: Cucu
Perempuan dari Anak Laki-Laki,
3.
Ummu: Ibu,
4.
Ummul Ummi/ Jaddatu
Min Jihatil Ummi: Nenek dari Jalur Ibu,
5.
Ummul Abi/ Jaddatu Min
Jihatil Abi: Nenek dari Jalur Bapak,
6.
Uktun Syaqiqoh: Saudara
Perempuan Sekandung,
7.
Uktun LiAbin: Saudara
Perempuan Sebapak,
8.
Akhun LiUmmin: Saudara
Laki-Laki Seibu,
9.
Uktun LiUmmin: Saudara
Perempuan Seibu,
10.
Zaujun: Suami,
11.
Zaujatun: Istri.
Fali Aula Rojulin Dzakarin, ini adalah Ashobah Binafsih, atau
Ahli Warist Ashobah yang lebih dekat dari Mayit.
Ahli Warist Ashobah adalah Ahli Warist yang tidak mendapat
bagian tertentu, mereka bisa mendapat seluruh harta waristan, atau mendapat
sisa harta waristan (setelah dzawil furudh mengambil bagiannya), atau sama
sekali tidak mendapat bagian, karena tidak ada sisa harta waristan.
Ashobah Bi Nafsih: Ahli Warist yang menjadi Ashobah sebab
dirinya sendiri, yaitu:
1.
Ibnun: Anak Laki-Laki,
2.
Ibnu Ibnin: Cucu
Liki-Laki dari Anak Laki-Laki,
3.
Abun: Bapak,
4.
Jaddun/ Abul Abi:
Kakek dari Jalur Bapak,
5.
Akhu Syaqiqin: Saudara
Laki-Laki Sekandung,
6.
Akhu Liabin: Saudara
Laki-Laki Sebapak,
7.
Ibnu Akhi Syaqiqin:
Anak Laki-Lakinya Saudara Laki-Laki Sekandung/ Keponakan,
8.
Ibnu Akhi Liabin: Anak
Laki-Lakinya Saudara Laki-Laki Sebapak/ Keponakan,
9.
‘Ammu Syqiqun: Paman
Sekandung/ Saudara Laki-Laki Sekandungnya Bapak,
10.
‘Ammu Liabin: Paman Sebapak/ Saudara Laki-Laki
Sebapaknya Bapak,
11.
Ibnu ‘Ammi Syaqiqin: Anak Laki-Lakinya Paman Sekandung/
Sepupu,
12.
Ibnu ‘Ammi Liabin:
Anak Laki-Lakinya Paman Sebapak/ Sepupu,
13.
Mu’tiqun/ Mu’tiqotun:
Laki-Laki atau Perempuan yang Memerdekakan Budak.
![]() |
Tabel Faraid |
Dalam Tabel Waristan diatas dijelaskan secara terperinci
mengenai Ashhabul Furudh dan Fali Aula Rojulin Dzakarin. Juga dijelaskan siapa
saja yang memahjub (bisa menghalangi), dan siapa saja yang dimahjub (terhalang/
tidak dapat waristan karna kehadiran seorang ahli warist).
Pada Tabel dijelaskan kode mahjub adalah huruf M yang dibarengi
dengan panah merah.
Contoh: Bapak Memahjub Kakek, Saudara Seibu, Sekandung, dan
Orang-Orang yang berada di bawahnya Saudara sekandung, termasuk sudara sebapak,
keponakan, paman, sepupu, dst.
Jika Seorang Ahli Warist tidak ada yang memahjub/ tidak ada
yang memanah, maka pasti mendapat ketentuan bagian.
Contoh: Saudara Seibu
mendapat waristan jika tidak ada Bapak, atau Kakek, atau Anak, atau Cucu dari Anak
laki-laki, adapun pembagiannya 1/3 atau 1/6.
Alhamdulillah jaza kallahu khoira Mas Izul
BalasHapusjaza kallahu khoira, tabelnya detil pisan mas, hebat...izin download..
BalasHapusjaza kallahu khoira, tabel nya detil pisan mas, izin download...
BalasHapusMas, maaf pas sy cek,tabelnya ada yg kurang? di bagian kakek...
BalasHapusHrs nya panah kakek di tambah lg panahnya ke anak lk2 sdr i/b......
Soalnya kakek itu menghijab : sdr seibu, anak lk2 sdr i/b, paman i/b, anak lk2 paman i/b...
Trims...
Mas, maaf pas sy cek, tabelnya ada yg kurang? di bagian kakek...
BalasHapusHrs nya panah kakek di tambah lg panahnya ke anak lk2 sdr kdg/bpk.....
Soalnya kakek itu menghijab : sdr seibu, anak lk2 sdr kdg/bpk, paman kdg/bpk, anak lk2 paman kdg/bpk....
Ini masukan aja...trims