Senin, 07 April 2014

BAB XIV Bagian Waristan Ashobah (bi nafsih)


بَابُ مِيْرَاثِ الْعَصَبَةِ
حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْعَظِيْمِ الْعَنْبَرِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَنْبَأَنَا مَعْمَرٌ عَنِ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنِ بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ اقْسِمُوْا الْمَالَ بَيْنَ أَهْلِ الْفَرَائِضِ عَلَى كِتَابِ اللهِ فَمَا تَرَكَتِ الْفَرَائِضُ فَلِأَوْلَى رَجُلٍ ذَكَرٍ. رواه ابن ماجة فى كتاب الفرائض
Artinya: Nabi SAW Bersabda: Membagilah Harta Waristan kepada semua Ahli Warist yang memiliki bagian tertentu {contoh: 1/2, 1/3, 1/4, 1/6, 1/8, 2/3}, kemudian berikanlah sisanya kepada Ahli Waris Laki-laki yang kedudukannya lebih dekat dari Mayit. HR Ibnu Majah fi Kitabil Faraidh
Penjelasan: Dari hadist diatas dapat disimpulkan, Seorang Juru Hukum Faraidh dalam membagi waristan melalui 2 step. Pertama harta diberikan terlebih dahulu kepada Ahli Warist Dzawil Furudh yaitu Ahli Waris yang memiliki bagian tertentu, kemudian jika masih ada sisa harta diberikan kepada Ahli Warist Ashobah.
Ahli Warist yang memiliki bagian tertentu memilik beberapa istilah, diantaranya: Dzawil Furudh, atau Ashhabul Furudh, atau Ahlul Faraidh. Pembagian mereka meliputi 1/2, 1/4, 1/3, 1/6, 1/8, dan 2/3.
Contoh Ahli waris Dzawil Furudh, antara lain:
1.      Bintun: Anak Perempuan,
2.      Bintu Ibni: Cucu Perempuan dari Anak Laki-Laki,
3.      Ummu: Ibu,
4.      Ummul Ummi/ Jaddatu Min Jihatil Ummi: Nenek dari Jalur Ibu,
5.      Ummul Abi/ Jaddatu Min Jihatil Abi: Nenek dari Jalur Bapak,
6.      Uktun Syaqiqoh: Saudara Perempuan Sekandung,
7.      Uktun LiAbin: Saudara Perempuan Sebapak,
8.      Akhun LiUmmin: Saudara Laki-Laki Seibu,
9.      Uktun LiUmmin: Saudara Perempuan Seibu,
10.  Zaujun: Suami,
11.  Zaujatun: Istri.
Fali Aula Rojulin Dzakarin, ini adalah Ashobah Binafsih, atau Ahli Warist Ashobah yang lebih dekat dari Mayit.
Ahli Warist Ashobah adalah Ahli Warist yang tidak mendapat bagian tertentu, mereka bisa mendapat seluruh harta waristan, atau mendapat sisa harta waristan (setelah dzawil furudh mengambil bagiannya), atau sama sekali tidak mendapat bagian, karena tidak ada sisa harta waristan.
Ashobah Bi Nafsih: Ahli Warist yang menjadi Ashobah sebab dirinya sendiri, yaitu:
1.      Ibnun: Anak Laki-Laki,
2.      Ibnu Ibnin: Cucu Liki-Laki dari Anak Laki-Laki,
3.      Abun: Bapak,
4.      Jaddun/ Abul Abi: Kakek dari Jalur Bapak,
5.      Akhu Syaqiqin: Saudara Laki-Laki Sekandung,
6.      Akhu Liabin: Saudara Laki-Laki Sebapak,
7.      Ibnu Akhi Syaqiqin: Anak Laki-Lakinya Saudara Laki-Laki Sekandung/ Keponakan,
8.      Ibnu Akhi Liabin: Anak Laki-Lakinya Saudara Laki-Laki Sebapak/ Keponakan,
9.      ‘Ammu Syqiqun: Paman Sekandung/ Saudara Laki-Laki Sekandungnya Bapak,
10.  ‘Ammu Liabin: Paman Sebapak/ Saudara Laki-Laki Sebapaknya Bapak,
11.  Ibnu ‘Ammi Syaqiqin: Anak Laki-Lakinya Paman Sekandung/ Sepupu,
12.  Ibnu ‘Ammi Liabin: Anak Laki-Lakinya Paman Sebapak/ Sepupu,
13.  Mu’tiqun/ Mu’tiqotun: Laki-Laki atau Perempuan yang Memerdekakan Budak.
Tabel Faraid

Dalam Tabel Waristan diatas dijelaskan secara terperinci mengenai Ashhabul Furudh dan Fali Aula Rojulin Dzakarin. Juga dijelaskan siapa saja yang memahjub (bisa menghalangi), dan siapa saja yang dimahjub (terhalang/ tidak dapat waristan karna kehadiran seorang ahli warist).
Pada Tabel dijelaskan kode mahjub adalah huruf M yang dibarengi dengan panah merah.
Contoh: Bapak Memahjub Kakek, Saudara Seibu, Sekandung, dan Orang-Orang yang berada di bawahnya Saudara sekandung, termasuk sudara sebapak, keponakan, paman, sepupu, dst.
Jika Seorang Ahli Warist tidak ada yang memahjub/ tidak ada yang memanah, maka pasti mendapat ketentuan bagian.
Contoh: Saudara Seibu mendapat waristan jika tidak ada Bapak, atau Kakek, atau Anak, atau Cucu dari Anak laki-laki, adapun pembagiannya 1/3 atau 1/6.

5 komentar:

  1. Alhamdulillah jaza kallahu khoira Mas Izul

    BalasHapus
  2. jaza kallahu khoira, tabelnya detil pisan mas, hebat...izin download..

    BalasHapus
  3. jaza kallahu khoira, tabel nya detil pisan mas, izin download...

    BalasHapus
  4. Mas, maaf pas sy cek,tabelnya ada yg kurang? di bagian kakek...
    Hrs nya panah kakek di tambah lg panahnya ke anak lk2 sdr i/b......
    Soalnya kakek itu menghijab : sdr seibu, anak lk2 sdr i/b, paman i/b, anak lk2 paman i/b...
    Trims...

    BalasHapus
  5. Mas, maaf pas sy cek, tabelnya ada yg kurang? di bagian kakek...
    Hrs nya panah kakek di tambah lg panahnya ke anak lk2 sdr kdg/bpk.....
    Soalnya kakek itu menghijab : sdr seibu, anak lk2 sdr kdg/bpk, paman kdg/bpk, anak lk2 paman kdg/bpk....
    Ini masukan aja...trims

    BalasHapus